Corrective Maintenance (lanjutan)
Corrective
Maintenance tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari
sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan
cepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan serupa. Untuk
mencegah terjadinya kejadian kerusakan yang serupa perlu dipikirkan
dengan mantap. Tindakan-tindakan berikut ini dapat dipakai sebagai
pilihan atau alternatif antara lain :
- Merubah proses produksi sehingga semua proses produksi berubah.
- Mengganti design/konstruksi/material dari komponen yang mengalami kerusakan.
- Mengganti komponen yang rusak dengan design/konstruksi/material yang lebih baik.
- Seluruh peralatan produksi diganti baru.
- Memperbaiki prosedur Preventive maintenance, misalnya memperbaiki jadwal maintenance.
- Mempertimbangkan / mengganti prosedur operasi misalnya dengan dilakukan pelatihan-pelatihan terhadap operator peralatan produksi produksi.
- Merubah/mengurangi beban pada unit.
Aliran Informasi Corrective Maintenance
Adanya kerusakan atau gangguan dalam instalasi pabrik perlu segera
dikonfirmasikan dengan semua bagian terkait agar masalah ini dapat
ditanggulangi secara baik dan benar.
Pada gambar dibawah ini memperlihatkan contoh blok diagram aliran informasi dalam corrective maintenance. Adapun pada kenyataannya aliran informasi seperti ini bergantung pada kebijaksanaan perusahaan-perusahaan masing-masing untuk mencapai corrective maintenance yang handal
Pada gambar dibawah ini memperlihatkan contoh blok diagram aliran informasi dalam corrective maintenance. Adapun pada kenyataannya aliran informasi seperti ini bergantung pada kebijaksanaan perusahaan-perusahaan masing-masing untuk mencapai corrective maintenance yang handal
Oleh karenanya laporan terperinci tentang suatu kerusakan peralatan
adalah sangat penting untuk dianalisis sehingga dapat diambil
tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasi atau mencari alteratif
penyelesaian sebelum kerusakan serupa terulang kembali (lihat gambar).
Perlu disadari bahwa corrective maintenance tidak dapat menghilangkan
atau mengeliminasi semua kerusakan, tetapi harus mampu mencegah
terulangnya kerusakan yang serupa.
Dengan corrective maintenance ini maka jumlah kerusakan berkurang dan waktu terhentinya peralatan produksi (down time) juga berkurang sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan.
Pada beberapa kasus di lapangan kegiatan perbaikan sangat erat hubungannya dengan bagian produksi dimana semakin cepat informasi adanya kerusakan dari bagian produksi masuk ke Maintenance maka kerusakan dapat lebih cepat ditangani serta kerusakan yang lebih parah dapat dicegah.
Dengan corrective maintenance ini maka jumlah kerusakan berkurang dan waktu terhentinya peralatan produksi (down time) juga berkurang sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan.
Pada beberapa kasus di lapangan kegiatan perbaikan sangat erat hubungannya dengan bagian produksi dimana semakin cepat informasi adanya kerusakan dari bagian produksi masuk ke Maintenance maka kerusakan dapat lebih cepat ditangani serta kerusakan yang lebih parah dapat dicegah.
0 komentar :
Silahkan memberikan komentar yang diucapkan secara bijak dan dapat dipahami. Terima Kasih Atas kunjungannya.